“PROVINSI SULAWESI
UTARA”

1. NAMA RESMI :
SULAWESI UTARA
2. ARTI LOGO
SULAWESI UTARA :
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.








3. IBU KOTA : MANADO
4. SUKU BANGSA
: Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo Sangihe Talaud
5. AGAMA : Islam
45,7% , Kristen 53,5% , Lain-lain 0,7 %
6. PELABUHAN
LAUT : Bitung,Manado
7. PELABUHAN
UDARA : Sam Ratulangi (Manado) , Jalaludin (Gorontalo) ,
Nalo (Tahuna)
8. HASIL UTAMA
PERTANIAN : Padi, Palawija ,Sayur-mayur
9. HASIL UTAMA
PERKEBUNAN : Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, Cokelat, dll
10. HASIL UTAMA
PERIKANAN : Perikanan Darat dan Perikanan Laut
11. HASIL UTAMA
KEHUTANAN : Kayu Besi, Kayu Ebony
12. HASIL
INDUSTRI : Industri Logam,Industri Kimia, Galangan Kapal
13. HASIL BAHAN
TAMBANG : Tembaga, Kaolin, Emas, Perak, Belerang dll.
14. KEKAYAAN
ALAM



15. NILAI BUDAYA

·
Tarian
Mangket
·
Tarian
Kabasaran
·
Tarian
Katrili
·
Tari
Poco-Poco
·
Tari
Masamper
·
Tari
Cakalele
·
Tari
Tumatende

·
Kolintang
·
Musik Bambu

·
Rumah
Panggung

·
Keris
·
Sabel
·
Peda

·
Kebaya (
wanita)
·
Kemeja
Lengan Panjang ( laki-laki)
·
Uradipungu

·
Bangunan
Masjid atau Langgar
KOMANSILAN dan BOGAL (Gelang pria dan manik-manik wanita suku Bolaang Mongondow)
Komansilan gelang khusus kaum pria dan Bogal adalah manik-manik yang terbuat dari emas, juga ada yang terbuat dari buah BUNTOOI dan merupakan perhiasan sehari-hari bagi wanita.
KARAIMO' OMO (Pakaian kulit kayu suku Minahasa) Sebelum orang Minahasa mengenal jenis-jenis kain bahan pakaian, maka mereka membuat pakaian dari bahan kulit kayu. Kulit kayu yang dipilih adalah kulit kayu TAYAPU.
MANABBA (Cara berburu suku Sangihe Talaud)
Berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian. Kegiatan ini biasanya mulai dilaksanakan pagi hari, diawali dengan pembagian tugas oleh orang yang akan mengepalai perburuan.
UPACARA ADAT YANG MASIH DILESTARIKAN ANTARA LAIN :

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil baliq yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga dilobangi dan dipasangi anting kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa.

Upacara adat dari daerah Minahasa berupa pengucapan syukur pallen pactio Masyarakat membawa/mempersembahkan segantang/sekarung padi bersama hasil ladang lainnya disuatu tempat (lapangan atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan setiap rumah/keluarga menyiapkan beragam makanan dan makan bersama dengan para tamu dengan sukaria.

Merupakan upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN, dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat.

Janji yang diucapkan dalam adat masyarakat Bolaang Mongondow oleh 2 golongan yang dikuatkan dengan sumpah bahwa apabila ternyata kedua golongan ini tidak menaati perjanjian tersebut maka turunannya akan kena katula (butungan) yakni : MOTOTA W NA' SIMUTON artinya cair seperti garam, MODA YAG NA' KOLA WAG artinya hidung tidak sehat, RUMONDI NA' BUING artinya hitam seperti arang, TUMONOB NA' LANAG artinya meresap seperti di cucuran atap, KIMBUTON IN T ALO artinya dihisap oleh tanah ditindaklanjuti, DOROTAN IN MONTOY ANDI artinya ditindih oleh langit.

Didalam suatu upacara adat masyarakat Sangihe Talaud biasanya dalam upacara adat diperdengarkan jenis-jenis irama tambur yang sesuai fungsinya : MANGALA KAPITA (menyongsong pimpinan), MANEKING MAMATE (pengaturan tempat duduk), BAHEMA (irama tarik bendera), MAKIMAMBARU (irama isyarat bahwa meja telah siap).

Mototobian, Mototompiaan, Bo Mototanoban atau dalam bahasa Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou? adalah falsafah hidup masyarakat Minahasa yang pengertiannya "Hidup untuk memanusiakan manusia" yang menunjukkan perjuangan hidup orang Minahasa dalam membentuk etos kerja maupun wawasan keterbukaan, toleransi dan demokrasi agar menjadi manusia yang berkualitas, maju, mandiri dan beradab dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini didasarkan pada pandangan Dr. Sam Ratulangi. Nilai budaya tersebut terdiri dari : TOU ENTE (orang kuat gagah berani) berarti nilai budaya adat Minahasa yang berpijak pada adat istiadat, TOU NGA'ASAN (peranan ratio, pikiran, akal sehat) berarti dengan masuknya budaya asing terjadilah proses akulturasi, kepribadian, sikap prilaku dan gaya hidup, TOU SAMA Nilai budaya agama Kristen yang mengandalkan hal-hal bersifat teologi dan eskatologis menurut agama Kristen yang berdasarkan iman.

Adalah falsafah seorang pemimpin harus tetap teguh dan tabah dalam menghadapi sesuai cobaan.
16.
LETAK GEOGRAFI
Secara
Astronomi,wilayah Sulawesi Utara berada
pada posisi 0o30- 4o30 Lintang Utara (LU) dan antara 121o-127
o Bujur Timur (BT), dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara,
Teluk Tomini di sebelah selatan , Propinsi
Sulawesi Tengah di sebelah barat dan Laut Maluku di sebelah timur.
17. LUAS WILAYAH
Luas daratan
Propinsi Sulawesi Utara sekitar 25.786 Km2 atau 0,99 persen dari
luas Indonesia.
18. JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah
penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa
dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan
1.110.693 berjenis kelamin perempuan.
19. WILAYAH
ADMINISTRASI
WILAYAH
|
JUMLAH
|
Kabupaten
|
4
|
Kotamadya
|
2
|
Kota Administratif
|
1
|
Kecamatan
|
83
|
Kelurahan /Desa
|
1269
|
20. MAKANAN KHAS








21. TEMPAT
WISATA






22. EKONOMI
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI MENURURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN
SEKTOR
|
TAHUN
|
LAJU PERTUMBUHAN
|
||||
1975
|
1983
|
1985
|
1989
|
1975-1982
|
1983-1989
|
|
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik Air & Gs
Pengangkutan Dan Komunikasi
Perdagangan,Hotel Dan Restoran
Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sewa Rumah
Pemerintahan Dan Pertahanan
Jasa-jasa
|
45,1
0,4
4,4
3,5
0,3
7,2
20,1
0,5
3,1
11,5
4,0
|
35,9
0,4
5,4
6,0
0,8
11,4
13,4
1,7
3,0
15,6
6,3
|
33,2
0,5
5,7
7,0
0,9
11,8
13,4
1,5
3,0
16,4
6,6
|
35,0
0,8
4,9
5,4
1,0
12,5
13,4
3,1
2,8
15,1
6,1
|
8,7
15,0
18,8
2,9
22,7
17,4
7,1
31,6
3,4
12,8
15,2
|
6,4
18,1
2,9
8,2
2,8
4,5
5,9
16,7
3,1
3,8
3,9
|
Jumlah
Nominal (Milyar Rp)
PDRB Per Kapita (Ribu Rp)
|
100
149,5
132,7
|
100
671,6
300,0
|
100
704,5
301,9
|
100
870,5
348,5
|
10,5
|
4,4
|
“PROVINSI SULAWESI
UTARA”

1. NAMA RESMI :
SULAWESI UTARA
2. ARTI LOGO
SULAWESI UTARA :
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.








3. IBU KOTA : MANADO
4. SUKU BANGSA
: Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo Sangihe Talaud
5. AGAMA : Islam
45,7% , Kristen 53,5% , Lain-lain 0,7 %
6. PELABUHAN
LAUT : Bitung,Manado
7. PELABUHAN
UDARA : Sam Ratulangi (Manado) , Jalaludin (Gorontalo) ,
Nalo (Tahuna)
8. HASIL UTAMA
PERTANIAN : Padi, Palawija ,Sayur-mayur
9. HASIL UTAMA
PERKEBUNAN : Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, Cokelat, dll
10. HASIL UTAMA
PERIKANAN : Perikanan Darat dan Perikanan Laut
11. HASIL UTAMA
KEHUTANAN : Kayu Besi, Kayu Ebony
12. HASIL
INDUSTRI : Industri Logam,Industri Kimia, Galangan Kapal
13. HASIL BAHAN
TAMBANG : Tembaga, Kaolin, Emas, Perak, Belerang dll.
14. KEKAYAAN
ALAM



15. NILAI BUDAYA

·
Tarian
Mangket
·
Tarian
Kabasaran
·
Tarian
Katrili
·
Tari
Poco-Poco
·
Tari
Masamper
·
Tari
Cakalele
·
Tari
Tumatende

·
Kolintang
·
Musik Bambu

·
Rumah
Panggung

·
Keris
·
Sabel
·
Peda

·
Kebaya (
wanita)
·
Kemeja
Lengan Panjang ( laki-laki)
·
Uradipungu

·
Bangunan
Masjid atau Langgar
KOMANSILAN dan BOGAL (Gelang pria dan manik-manik wanita suku Bolaang Mongondow)
Komansilan gelang khusus kaum pria dan Bogal adalah manik-manik yang terbuat dari emas, juga ada yang terbuat dari buah BUNTOOI dan merupakan perhiasan sehari-hari bagi wanita.
KARAIMO' OMO (Pakaian kulit kayu suku Minahasa) Sebelum orang Minahasa mengenal jenis-jenis kain bahan pakaian, maka mereka membuat pakaian dari bahan kulit kayu. Kulit kayu yang dipilih adalah kulit kayu TAYAPU.
MANABBA (Cara berburu suku Sangihe Talaud)
Berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian. Kegiatan ini biasanya mulai dilaksanakan pagi hari, diawali dengan pembagian tugas oleh orang yang akan mengepalai perburuan.
UPACARA ADAT YANG MASIH DILESTARIKAN ANTARA LAIN :

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil baliq yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga dilobangi dan dipasangi anting kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa.

Upacara adat dari daerah Minahasa berupa pengucapan syukur pallen pactio Masyarakat membawa/mempersembahkan segantang/sekarung padi bersama hasil ladang lainnya disuatu tempat (lapangan atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan setiap rumah/keluarga menyiapkan beragam makanan dan makan bersama dengan para tamu dengan sukaria.

Merupakan upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN, dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat.

Janji yang diucapkan dalam adat masyarakat Bolaang Mongondow oleh 2 golongan yang dikuatkan dengan sumpah bahwa apabila ternyata kedua golongan ini tidak menaati perjanjian tersebut maka turunannya akan kena katula (butungan) yakni : MOTOTA W NA' SIMUTON artinya cair seperti garam, MODA YAG NA' KOLA WAG artinya hidung tidak sehat, RUMONDI NA' BUING artinya hitam seperti arang, TUMONOB NA' LANAG artinya meresap seperti di cucuran atap, KIMBUTON IN T ALO artinya dihisap oleh tanah ditindaklanjuti, DOROTAN IN MONTOY ANDI artinya ditindih oleh langit.

Didalam suatu upacara adat masyarakat Sangihe Talaud biasanya dalam upacara adat diperdengarkan jenis-jenis irama tambur yang sesuai fungsinya : MANGALA KAPITA (menyongsong pimpinan), MANEKING MAMATE (pengaturan tempat duduk), BAHEMA (irama tarik bendera), MAKIMAMBARU (irama isyarat bahwa meja telah siap).

Mototobian, Mototompiaan, Bo Mototanoban atau dalam bahasa Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou? adalah falsafah hidup masyarakat Minahasa yang pengertiannya "Hidup untuk memanusiakan manusia" yang menunjukkan perjuangan hidup orang Minahasa dalam membentuk etos kerja maupun wawasan keterbukaan, toleransi dan demokrasi agar menjadi manusia yang berkualitas, maju, mandiri dan beradab dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini didasarkan pada pandangan Dr. Sam Ratulangi. Nilai budaya tersebut terdiri dari : TOU ENTE (orang kuat gagah berani) berarti nilai budaya adat Minahasa yang berpijak pada adat istiadat, TOU NGA'ASAN (peranan ratio, pikiran, akal sehat) berarti dengan masuknya budaya asing terjadilah proses akulturasi, kepribadian, sikap prilaku dan gaya hidup, TOU SAMA Nilai budaya agama Kristen yang mengandalkan hal-hal bersifat teologi dan eskatologis menurut agama Kristen yang berdasarkan iman.

Adalah falsafah seorang pemimpin harus tetap teguh dan tabah dalam menghadapi sesuai cobaan.
16.
LETAK GEOGRAFI
Secara
Astronomi,wilayah Sulawesi Utara berada
pada posisi 0o30- 4o30 Lintang Utara (LU) dan antara 121o-127
o Bujur Timur (BT), dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara,
Teluk Tomini di sebelah selatan , Propinsi
Sulawesi Tengah di sebelah barat dan Laut Maluku di sebelah timur.
17. LUAS WILAYAH
Luas daratan
Propinsi Sulawesi Utara sekitar 25.786 Km2 atau 0,99 persen dari
luas Indonesia.
18. JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah
penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa
dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan
1.110.693 berjenis kelamin perempuan.
19. WILAYAH
ADMINISTRASI
WILAYAH
|
JUMLAH
|
Kabupaten
|
4
|
Kotamadya
|
2
|
Kota Administratif
|
1
|
Kecamatan
|
83
|
Kelurahan /Desa
|
1269
|
20. MAKANAN KHAS








21. TEMPAT
WISATA






22. EKONOMI
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI MENURURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN
SEKTOR
|
TAHUN
|
LAJU PERTUMBUHAN
|
||||
1975
|
1983
|
1985
|
1989
|
1975-1982
|
1983-1989
|
|
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik Air & Gs
Pengangkutan Dan Komunikasi
Perdagangan,Hotel Dan Restoran
Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sewa Rumah
Pemerintahan Dan Pertahanan
Jasa-jasa
|
45,1
0,4
4,4
3,5
0,3
7,2
20,1
0,5
3,1
11,5
4,0
|
35,9
0,4
5,4
6,0
0,8
11,4
13,4
1,7
3,0
15,6
6,3
|
33,2
0,5
5,7
7,0
0,9
11,8
13,4
1,5
3,0
16,4
6,6
|
35,0
0,8
4,9
5,4
1,0
12,5
13,4
3,1
2,8
15,1
6,1
|
8,7
15,0
18,8
2,9
22,7
17,4
7,1
31,6
3,4
12,8
15,2
|
6,4
18,1
2,9
8,2
2,8
4,5
5,9
16,7
3,1
3,8
3,9
|
Jumlah
Nominal (Milyar Rp)
PDRB Per Kapita (Ribu Rp)
|
100
149,5
132,7
|
100
671,6
300,0
|
100
704,5
301,9
|
100
870,5
348,5
|
10,5
|
4,4
|
“PROVINSI SULAWESI
UTARA”

1. NAMA RESMI :
SULAWESI UTARA
2. ARTI LOGO
SULAWESI UTARA :
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.








3. IBU KOTA : MANADO
4. SUKU BANGSA
: Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo Sangihe Talaud
5. AGAMA : Islam
45,7% , Kristen 53,5% , Lain-lain 0,7 %
6. PELABUHAN
LAUT : Bitung,Manado
7. PELABUHAN
UDARA : Sam Ratulangi (Manado) , Jalaludin (Gorontalo) ,
Nalo (Tahuna)
8. HASIL UTAMA
PERTANIAN : Padi, Palawija ,Sayur-mayur
9. HASIL UTAMA
PERKEBUNAN : Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, Cokelat, dll
10. HASIL UTAMA
PERIKANAN : Perikanan Darat dan Perikanan Laut
11. HASIL UTAMA
KEHUTANAN : Kayu Besi, Kayu Ebony
12. HASIL
INDUSTRI : Industri Logam,Industri Kimia, Galangan Kapal
13. HASIL BAHAN
TAMBANG : Tembaga, Kaolin, Emas, Perak, Belerang dll.
14. KEKAYAAN
ALAM



15. NILAI BUDAYA

·
Tarian
Mangket
·
Tarian
Kabasaran
·
Tarian
Katrili
·
Tari
Poco-Poco
·
Tari
Masamper
·
Tari
Cakalele
·
Tari
Tumatende

·
Kolintang
·
Musik Bambu

·
Rumah
Panggung

·
Keris
·
Sabel
·
Peda

·
Kebaya (
wanita)
·
Kemeja
Lengan Panjang ( laki-laki)
·
Uradipungu

·
Bangunan
Masjid atau Langgar
KOMANSILAN dan BOGAL (Gelang pria dan manik-manik wanita suku Bolaang Mongondow)
Komansilan gelang khusus kaum pria dan Bogal adalah manik-manik yang terbuat dari emas, juga ada yang terbuat dari buah BUNTOOI dan merupakan perhiasan sehari-hari bagi wanita.
KARAIMO' OMO (Pakaian kulit kayu suku Minahasa) Sebelum orang Minahasa mengenal jenis-jenis kain bahan pakaian, maka mereka membuat pakaian dari bahan kulit kayu. Kulit kayu yang dipilih adalah kulit kayu TAYAPU.
MANABBA (Cara berburu suku Sangihe Talaud)
Berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian. Kegiatan ini biasanya mulai dilaksanakan pagi hari, diawali dengan pembagian tugas oleh orang yang akan mengepalai perburuan.
UPACARA ADAT YANG MASIH DILESTARIKAN ANTARA LAIN :

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil baliq yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga dilobangi dan dipasangi anting kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa.

Upacara adat dari daerah Minahasa berupa pengucapan syukur pallen pactio Masyarakat membawa/mempersembahkan segantang/sekarung padi bersama hasil ladang lainnya disuatu tempat (lapangan atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan setiap rumah/keluarga menyiapkan beragam makanan dan makan bersama dengan para tamu dengan sukaria.

Merupakan upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN, dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat.

Janji yang diucapkan dalam adat masyarakat Bolaang Mongondow oleh 2 golongan yang dikuatkan dengan sumpah bahwa apabila ternyata kedua golongan ini tidak menaati perjanjian tersebut maka turunannya akan kena katula (butungan) yakni : MOTOTA W NA' SIMUTON artinya cair seperti garam, MODA YAG NA' KOLA WAG artinya hidung tidak sehat, RUMONDI NA' BUING artinya hitam seperti arang, TUMONOB NA' LANAG artinya meresap seperti di cucuran atap, KIMBUTON IN T ALO artinya dihisap oleh tanah ditindaklanjuti, DOROTAN IN MONTOY ANDI artinya ditindih oleh langit.

Didalam suatu upacara adat masyarakat Sangihe Talaud biasanya dalam upacara adat diperdengarkan jenis-jenis irama tambur yang sesuai fungsinya : MANGALA KAPITA (menyongsong pimpinan), MANEKING MAMATE (pengaturan tempat duduk), BAHEMA (irama tarik bendera), MAKIMAMBARU (irama isyarat bahwa meja telah siap).

Mototobian, Mototompiaan, Bo Mototanoban atau dalam bahasa Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou? adalah falsafah hidup masyarakat Minahasa yang pengertiannya "Hidup untuk memanusiakan manusia" yang menunjukkan perjuangan hidup orang Minahasa dalam membentuk etos kerja maupun wawasan keterbukaan, toleransi dan demokrasi agar menjadi manusia yang berkualitas, maju, mandiri dan beradab dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini didasarkan pada pandangan Dr. Sam Ratulangi. Nilai budaya tersebut terdiri dari : TOU ENTE (orang kuat gagah berani) berarti nilai budaya adat Minahasa yang berpijak pada adat istiadat, TOU NGA'ASAN (peranan ratio, pikiran, akal sehat) berarti dengan masuknya budaya asing terjadilah proses akulturasi, kepribadian, sikap prilaku dan gaya hidup, TOU SAMA Nilai budaya agama Kristen yang mengandalkan hal-hal bersifat teologi dan eskatologis menurut agama Kristen yang berdasarkan iman.

Adalah falsafah seorang pemimpin harus tetap teguh dan tabah dalam menghadapi sesuai cobaan.
16.
LETAK GEOGRAFI
Secara
Astronomi,wilayah Sulawesi Utara berada
pada posisi 0o30- 4o30 Lintang Utara (LU) dan antara 121o-127
o Bujur Timur (BT), dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara,
Teluk Tomini di sebelah selatan , Propinsi
Sulawesi Tengah di sebelah barat dan Laut Maluku di sebelah timur.
17. LUAS WILAYAH
Luas daratan
Propinsi Sulawesi Utara sekitar 25.786 Km2 atau 0,99 persen dari
luas Indonesia.
18. JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah
penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa
dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan
1.110.693 berjenis kelamin perempuan.
19. WILAYAH
ADMINISTRASI
WILAYAH
|
JUMLAH
|
Kabupaten
|
4
|
Kotamadya
|
2
|
Kota Administratif
|
1
|
Kecamatan
|
83
|
Kelurahan /Desa
|
1269
|
20. MAKANAN KHAS








21. TEMPAT
WISATA






22. EKONOMI
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI MENURURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN
SEKTOR
|
TAHUN
|
LAJU PERTUMBUHAN
|
||||
1975
|
1983
|
1985
|
1989
|
1975-1982
|
1983-1989
|
|
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik Air & Gs
Pengangkutan Dan Komunikasi
Perdagangan,Hotel Dan Restoran
Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sewa Rumah
Pemerintahan Dan Pertahanan
Jasa-jasa
|
45,1
0,4
4,4
3,5
0,3
7,2
20,1
0,5
3,1
11,5
4,0
|
35,9
0,4
5,4
6,0
0,8
11,4
13,4
1,7
3,0
15,6
6,3
|
33,2
0,5
5,7
7,0
0,9
11,8
13,4
1,5
3,0
16,4
6,6
|
35,0
0,8
4,9
5,4
1,0
12,5
13,4
3,1
2,8
15,1
6,1
|
8,7
15,0
18,8
2,9
22,7
17,4
7,1
31,6
3,4
12,8
15,2
|
6,4
18,1
2,9
8,2
2,8
4,5
5,9
16,7
3,1
3,8
3,9
|
Jumlah
Nominal (Milyar Rp)
PDRB Per Kapita (Ribu Rp)
|
100
149,5
132,7
|
100
671,6
300,0
|
100
704,5
301,9
|
100
870,5
348,5
|
10,5
|
4,4
|
“PROVINSI SULAWESI
UTARA”

1. NAMA RESMI :
SULAWESI UTARA
2. ARTI LOGO
SULAWESI UTARA :
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.








3. IBU KOTA : MANADO
4. SUKU BANGSA
: Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo Sangihe Talaud
5. AGAMA : Islam
45,7% , Kristen 53,5% , Lain-lain 0,7 %
6. PELABUHAN
LAUT : Bitung,Manado
7. PELABUHAN
UDARA : Sam Ratulangi (Manado) , Jalaludin (Gorontalo) ,
Nalo (Tahuna)
8. HASIL UTAMA
PERTANIAN : Padi, Palawija ,Sayur-mayur
9. HASIL UTAMA
PERKEBUNAN : Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, Cokelat, dll
10. HASIL UTAMA
PERIKANAN : Perikanan Darat dan Perikanan Laut
11. HASIL UTAMA
KEHUTANAN : Kayu Besi, Kayu Ebony
12. HASIL
INDUSTRI : Industri Logam,Industri Kimia, Galangan Kapal
13. HASIL BAHAN
TAMBANG : Tembaga, Kaolin, Emas, Perak, Belerang dll.
14. KEKAYAAN
ALAM



15. NILAI BUDAYA

·
Tarian
Mangket
·
Tarian
Kabasaran
·
Tarian
Katrili
·
Tari
Poco-Poco
·
Tari
Masamper
·
Tari
Cakalele
·
Tari
Tumatende

·
Kolintang
·
Musik Bambu

·
Rumah
Panggung

·
Keris
·
Sabel
·
Peda

·
Kebaya (
wanita)
·
Kemeja
Lengan Panjang ( laki-laki)
·
Uradipungu

·
Bangunan
Masjid atau Langgar
KOMANSILAN dan BOGAL (Gelang pria dan manik-manik wanita suku Bolaang Mongondow)
Komansilan gelang khusus kaum pria dan Bogal adalah manik-manik yang terbuat dari emas, juga ada yang terbuat dari buah BUNTOOI dan merupakan perhiasan sehari-hari bagi wanita.
KARAIMO' OMO (Pakaian kulit kayu suku Minahasa) Sebelum orang Minahasa mengenal jenis-jenis kain bahan pakaian, maka mereka membuat pakaian dari bahan kulit kayu. Kulit kayu yang dipilih adalah kulit kayu TAYAPU.
MANABBA (Cara berburu suku Sangihe Talaud)
Berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian. Kegiatan ini biasanya mulai dilaksanakan pagi hari, diawali dengan pembagian tugas oleh orang yang akan mengepalai perburuan.
UPACARA ADAT YANG MASIH DILESTARIKAN ANTARA LAIN :

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil baliq yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga dilobangi dan dipasangi anting kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa.

Upacara adat dari daerah Minahasa berupa pengucapan syukur pallen pactio Masyarakat membawa/mempersembahkan segantang/sekarung padi bersama hasil ladang lainnya disuatu tempat (lapangan atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan setiap rumah/keluarga menyiapkan beragam makanan dan makan bersama dengan para tamu dengan sukaria.

Merupakan upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN, dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat.

Janji yang diucapkan dalam adat masyarakat Bolaang Mongondow oleh 2 golongan yang dikuatkan dengan sumpah bahwa apabila ternyata kedua golongan ini tidak menaati perjanjian tersebut maka turunannya akan kena katula (butungan) yakni : MOTOTA W NA' SIMUTON artinya cair seperti garam, MODA YAG NA' KOLA WAG artinya hidung tidak sehat, RUMONDI NA' BUING artinya hitam seperti arang, TUMONOB NA' LANAG artinya meresap seperti di cucuran atap, KIMBUTON IN T ALO artinya dihisap oleh tanah ditindaklanjuti, DOROTAN IN MONTOY ANDI artinya ditindih oleh langit.

Didalam suatu upacara adat masyarakat Sangihe Talaud biasanya dalam upacara adat diperdengarkan jenis-jenis irama tambur yang sesuai fungsinya : MANGALA KAPITA (menyongsong pimpinan), MANEKING MAMATE (pengaturan tempat duduk), BAHEMA (irama tarik bendera), MAKIMAMBARU (irama isyarat bahwa meja telah siap).

Mototobian, Mototompiaan, Bo Mototanoban atau dalam bahasa Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou? adalah falsafah hidup masyarakat Minahasa yang pengertiannya "Hidup untuk memanusiakan manusia" yang menunjukkan perjuangan hidup orang Minahasa dalam membentuk etos kerja maupun wawasan keterbukaan, toleransi dan demokrasi agar menjadi manusia yang berkualitas, maju, mandiri dan beradab dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini didasarkan pada pandangan Dr. Sam Ratulangi. Nilai budaya tersebut terdiri dari : TOU ENTE (orang kuat gagah berani) berarti nilai budaya adat Minahasa yang berpijak pada adat istiadat, TOU NGA'ASAN (peranan ratio, pikiran, akal sehat) berarti dengan masuknya budaya asing terjadilah proses akulturasi, kepribadian, sikap prilaku dan gaya hidup, TOU SAMA Nilai budaya agama Kristen yang mengandalkan hal-hal bersifat teologi dan eskatologis menurut agama Kristen yang berdasarkan iman.

Adalah falsafah seorang pemimpin harus tetap teguh dan tabah dalam menghadapi sesuai cobaan.
16.
LETAK GEOGRAFI
Secara
Astronomi,wilayah Sulawesi Utara berada
pada posisi 0o30- 4o30 Lintang Utara (LU) dan antara 121o-127
o Bujur Timur (BT), dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara,
Teluk Tomini di sebelah selatan , Propinsi
Sulawesi Tengah di sebelah barat dan Laut Maluku di sebelah timur.
17. LUAS WILAYAH
Luas daratan
Propinsi Sulawesi Utara sekitar 25.786 Km2 atau 0,99 persen dari
luas Indonesia.
18. JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah
penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa
dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan
1.110.693 berjenis kelamin perempuan.
19. WILAYAH
ADMINISTRASI
WILAYAH
|
JUMLAH
|
Kabupaten
|
4
|
Kotamadya
|
2
|
Kota Administratif
|
1
|
Kecamatan
|
83
|
Kelurahan /Desa
|
1269
|
20. MAKANAN KHAS








21. TEMPAT
WISATA






22. EKONOMI
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI MENURURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN
SEKTOR
|
TAHUN
|
LAJU PERTUMBUHAN
|
||||
1975
|
1983
|
1985
|
1989
|
1975-1982
|
1983-1989
|
|
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik Air & Gs
Pengangkutan Dan Komunikasi
Perdagangan,Hotel Dan Restoran
Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sewa Rumah
Pemerintahan Dan Pertahanan
Jasa-jasa
|
45,1
0,4
4,4
3,5
0,3
7,2
20,1
0,5
3,1
11,5
4,0
|
35,9
0,4
5,4
6,0
0,8
11,4
13,4
1,7
3,0
15,6
6,3
|
33,2
0,5
5,7
7,0
0,9
11,8
13,4
1,5
3,0
16,4
6,6
|
35,0
0,8
4,9
5,4
1,0
12,5
13,4
3,1
2,8
15,1
6,1
|
8,7
15,0
18,8
2,9
22,7
17,4
7,1
31,6
3,4
12,8
15,2
|
6,4
18,1
2,9
8,2
2,8
4,5
5,9
16,7
3,1
3,8
3,9
|
Jumlah
Nominal (Milyar Rp)
PDRB Per Kapita (Ribu Rp)
|
100
149,5
132,7
|
100
671,6
300,0
|
100
704,5
301,9
|
100
870,5
348,5
|
10,5
|
4,4
|
“PROVINSI SULAWESI
UTARA”

1. NAMA RESMI :
SULAWESI UTARA
2. ARTI LOGO
SULAWESI UTARA :
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.








3. IBU KOTA : MANADO
4. SUKU BANGSA
: Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo Sangihe Talaud
5. AGAMA : Islam
45,7% , Kristen 53,5% , Lain-lain 0,7 %
6. PELABUHAN
LAUT : Bitung,Manado
7. PELABUHAN
UDARA : Sam Ratulangi (Manado) , Jalaludin (Gorontalo) ,
Nalo (Tahuna)
8. HASIL UTAMA
PERTANIAN : Padi, Palawija ,Sayur-mayur
9. HASIL UTAMA
PERKEBUNAN : Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, Cokelat, dll
10. HASIL UTAMA
PERIKANAN : Perikanan Darat dan Perikanan Laut
11. HASIL UTAMA
KEHUTANAN : Kayu Besi, Kayu Ebony
12. HASIL
INDUSTRI : Industri Logam,Industri Kimia, Galangan Kapal
13. HASIL BAHAN
TAMBANG : Tembaga, Kaolin, Emas, Perak, Belerang dll.
14. KEKAYAAN
ALAM



15. NILAI BUDAYA

·
Tarian
Mangket
·
Tarian
Kabasaran
·
Tarian
Katrili
·
Tari
Poco-Poco
·
Tari
Masamper
·
Tari
Cakalele
·
Tari
Tumatende

·
Kolintang
·
Musik Bambu

·
Rumah
Panggung

·
Keris
·
Sabel
·
Peda

·
Kebaya (
wanita)
·
Kemeja
Lengan Panjang ( laki-laki)
·
Uradipungu

·
Bangunan
Masjid atau Langgar
KOMANSILAN dan BOGAL (Gelang pria dan manik-manik wanita suku Bolaang Mongondow)
Komansilan gelang khusus kaum pria dan Bogal adalah manik-manik yang terbuat dari emas, juga ada yang terbuat dari buah BUNTOOI dan merupakan perhiasan sehari-hari bagi wanita.
KARAIMO' OMO (Pakaian kulit kayu suku Minahasa) Sebelum orang Minahasa mengenal jenis-jenis kain bahan pakaian, maka mereka membuat pakaian dari bahan kulit kayu. Kulit kayu yang dipilih adalah kulit kayu TAYAPU.
MANABBA (Cara berburu suku Sangihe Talaud)
Berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian. Kegiatan ini biasanya mulai dilaksanakan pagi hari, diawali dengan pembagian tugas oleh orang yang akan mengepalai perburuan.
UPACARA ADAT YANG MASIH DILESTARIKAN ANTARA LAIN :

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil baliq yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga dilobangi dan dipasangi anting kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa.

Upacara adat dari daerah Minahasa berupa pengucapan syukur pallen pactio Masyarakat membawa/mempersembahkan segantang/sekarung padi bersama hasil ladang lainnya disuatu tempat (lapangan atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan setiap rumah/keluarga menyiapkan beragam makanan dan makan bersama dengan para tamu dengan sukaria.

Merupakan upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN, dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat.

Janji yang diucapkan dalam adat masyarakat Bolaang Mongondow oleh 2 golongan yang dikuatkan dengan sumpah bahwa apabila ternyata kedua golongan ini tidak menaati perjanjian tersebut maka turunannya akan kena katula (butungan) yakni : MOTOTA W NA' SIMUTON artinya cair seperti garam, MODA YAG NA' KOLA WAG artinya hidung tidak sehat, RUMONDI NA' BUING artinya hitam seperti arang, TUMONOB NA' LANAG artinya meresap seperti di cucuran atap, KIMBUTON IN T ALO artinya dihisap oleh tanah ditindaklanjuti, DOROTAN IN MONTOY ANDI artinya ditindih oleh langit.

Didalam suatu upacara adat masyarakat Sangihe Talaud biasanya dalam upacara adat diperdengarkan jenis-jenis irama tambur yang sesuai fungsinya : MANGALA KAPITA (menyongsong pimpinan), MANEKING MAMATE (pengaturan tempat duduk), BAHEMA (irama tarik bendera), MAKIMAMBARU (irama isyarat bahwa meja telah siap).

Mototobian, Mototompiaan, Bo Mototanoban atau dalam bahasa Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou? adalah falsafah hidup masyarakat Minahasa yang pengertiannya "Hidup untuk memanusiakan manusia" yang menunjukkan perjuangan hidup orang Minahasa dalam membentuk etos kerja maupun wawasan keterbukaan, toleransi dan demokrasi agar menjadi manusia yang berkualitas, maju, mandiri dan beradab dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini didasarkan pada pandangan Dr. Sam Ratulangi. Nilai budaya tersebut terdiri dari : TOU ENTE (orang kuat gagah berani) berarti nilai budaya adat Minahasa yang berpijak pada adat istiadat, TOU NGA'ASAN (peranan ratio, pikiran, akal sehat) berarti dengan masuknya budaya asing terjadilah proses akulturasi, kepribadian, sikap prilaku dan gaya hidup, TOU SAMA Nilai budaya agama Kristen yang mengandalkan hal-hal bersifat teologi dan eskatologis menurut agama Kristen yang berdasarkan iman.

Adalah falsafah seorang pemimpin harus tetap teguh dan tabah dalam menghadapi sesuai cobaan.
16.
LETAK GEOGRAFI
Secara
Astronomi,wilayah Sulawesi Utara berada
pada posisi 0o30- 4o30 Lintang Utara (LU) dan antara 121o-127
o Bujur Timur (BT), dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara,
Teluk Tomini di sebelah selatan , Propinsi
Sulawesi Tengah di sebelah barat dan Laut Maluku di sebelah timur.
17. LUAS WILAYAH
Luas daratan
Propinsi Sulawesi Utara sekitar 25.786 Km2 atau 0,99 persen dari
luas Indonesia.
18. JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah
penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa
dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan
1.110.693 berjenis kelamin perempuan.
19. WILAYAH
ADMINISTRASI
WILAYAH
|
JUMLAH
|
Kabupaten
|
4
|
Kotamadya
|
2
|
Kota Administratif
|
1
|
Kecamatan
|
83
|
Kelurahan /Desa
|
1269
|
20. MAKANAN KHAS








21. TEMPAT
WISATA






22. EKONOMI
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI MENURURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN
SEKTOR
|
TAHUN
|
LAJU PERTUMBUHAN
|
||||
1975
|
1983
|
1985
|
1989
|
1975-1982
|
1983-1989
|
|
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik Air & Gs
Pengangkutan Dan Komunikasi
Perdagangan,Hotel Dan Restoran
Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sewa Rumah
Pemerintahan Dan Pertahanan
Jasa-jasa
|
45,1
0,4
4,4
3,5
0,3
7,2
20,1
0,5
3,1
11,5
4,0
|
35,9
0,4
5,4
6,0
0,8
11,4
13,4
1,7
3,0
15,6
6,3
|
33,2
0,5
5,7
7,0
0,9
11,8
13,4
1,5
3,0
16,4
6,6
|
35,0
0,8
4,9
5,4
1,0
12,5
13,4
3,1
2,8
15,1
6,1
|
8,7
15,0
18,8
2,9
22,7
17,4
7,1
31,6
3,4
12,8
15,2
|
6,4
18,1
2,9
8,2
2,8
4,5
5,9
16,7
3,1
3,8
3,9
|
Jumlah
Nominal (Milyar Rp)
PDRB Per Kapita (Ribu Rp)
|
100
149,5
132,7
|
100
671,6
300,0
|
100
704,5
301,9
|
100
870,5
348,5
|
10,5
|
4,4
|
“PROVINSI SULAWESI
UTARA”

1. NAMA RESMI :
SULAWESI UTARA
2. ARTI LOGO
SULAWESI UTARA :
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.
Lambang Provinsi Sulawesi Utara berbentuk segilima sama sisi melambangkan "Pancasila" sebagai dasar dan falsafah hidup Bangsa dan Negara Indonesia.
Bentuk warna dan bagian-bagian lambang:
Warna dasar biru langit, sisi luar berwarna kuning.
Sebelah kanan terdapat buah pala terbuka , berjumlah 8 (delapan) buah, kulitnya berwarna kuning, biji pala berwarna merah, dirangkaikan dengan buah cengkih 17 (tujuh betas) buah yang warnanya merupakan perpaduan Warna hijau kemuning dan warna hijau kecoklat-coklatan.
Angka-angka pada cengkeh 17 (tujuh betas) buah, pala 8 (delapan) buah, dan padi 45 (empat puluh lima) butir adalah simbol yang menunjukkan "Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia" yaitu 17-8-1945.
Ditengah-tengah lingkaran buah padi, cengkeh dan pala terdapat 23 (dua puluh tiga) untaian biji jagung yang berbentuk bulatan, terdapat 1 (satu) pohon kelapa berdaun 9 (sembilan) mempunyai akar 6 (enam) dan di bawah pohon kelapa terdapat 4 (empat) buah bibit kelapa melambangkan berdirinya Provinsi Sulawesi Utara tanggal 23 September 1964.
Pohon kelapa , padi , pala, jagung dan cengkeh menggambarkan keseluruhan kekayaan utama yang menjadi sumber hidup rakyat di daerah ini.
Dibagian bawah dari pohon kelapa terdapat pita putih berbaris merah dengan Warna hitam (warna bayangan) bertuliskan "Sulawesi Utara" dengan Warna merah.








3. IBU KOTA : MANADO
4. SUKU BANGSA
: Minahasa, Bolaang, Mongondow, Hulon Talo Sangihe Talaud
5. AGAMA : Islam
45,7% , Kristen 53,5% , Lain-lain 0,7 %
6. PELABUHAN
LAUT : Bitung,Manado
7. PELABUHAN
UDARA : Sam Ratulangi (Manado) , Jalaludin (Gorontalo) ,
Nalo (Tahuna)
8. HASIL UTAMA
PERTANIAN : Padi, Palawija ,Sayur-mayur
9. HASIL UTAMA
PERKEBUNAN : Kelapa, Cengkeh, Pala, Kopi, Cokelat, dll
10. HASIL UTAMA
PERIKANAN : Perikanan Darat dan Perikanan Laut
11. HASIL UTAMA
KEHUTANAN : Kayu Besi, Kayu Ebony
12. HASIL
INDUSTRI : Industri Logam,Industri Kimia, Galangan Kapal
13. HASIL BAHAN
TAMBANG : Tembaga, Kaolin, Emas, Perak, Belerang dll.
14. KEKAYAAN
ALAM



15. NILAI BUDAYA

·
Tarian
Mangket
·
Tarian
Kabasaran
·
Tarian
Katrili
·
Tari
Poco-Poco
·
Tari
Masamper
·
Tari
Cakalele
·
Tari
Tumatende

·
Kolintang
·
Musik Bambu

·
Rumah
Panggung

·
Keris
·
Sabel
·
Peda

·
Kebaya (
wanita)
·
Kemeja
Lengan Panjang ( laki-laki)
·
Uradipungu

·
Bangunan
Masjid atau Langgar
KOMANSILAN dan BOGAL (Gelang pria dan manik-manik wanita suku Bolaang Mongondow)
Komansilan gelang khusus kaum pria dan Bogal adalah manik-manik yang terbuat dari emas, juga ada yang terbuat dari buah BUNTOOI dan merupakan perhiasan sehari-hari bagi wanita.
KARAIMO' OMO (Pakaian kulit kayu suku Minahasa) Sebelum orang Minahasa mengenal jenis-jenis kain bahan pakaian, maka mereka membuat pakaian dari bahan kulit kayu. Kulit kayu yang dipilih adalah kulit kayu TAYAPU.
MANABBA (Cara berburu suku Sangihe Talaud)
Berburu babi hutan dan sapi hutan yang biasanya dilakukan beramai-ramai oleh orang dewasa maupun anak-anak dan dilakukan seharian. Kegiatan ini biasanya mulai dilaksanakan pagi hari, diawali dengan pembagian tugas oleh orang yang akan mengepalai perburuan.
UPACARA ADAT YANG MASIH DILESTARIKAN ANTARA LAIN :

Upacara adat dari daerah Bolaang Mongondow yang dilaksanakan pada waktu anak gadis memasuki masa akil baliq yang ditandai dengan datangnya haid pertama. Daun telinga dilobangi dan dipasangi anting kemudian gigi diratakan sebagai pelengkap kecantikan dan tanda telah dewasa.

Upacara adat dari daerah Minahasa berupa pengucapan syukur pallen pactio Masyarakat membawa/mempersembahkan segantang/sekarung padi bersama hasil ladang lainnya disuatu tempat (lapangan atau dirumah gereja) untuk didoakan. Dan setiap rumah/keluarga menyiapkan beragam makanan dan makan bersama dengan para tamu dengan sukaria.

Merupakan upacara adat dari daerah Sangihe Talaud berupa penyembahan kepada Sang Pencipta alam semesta yang disebut BENGGONA LANGI DUATAN SALURAN, dengan membakar daun-daun dan akar-akar yang mewangi dan menimbulkan asap membumbung ke hadirat-Nya.
Falsafah Hidup Masyarakat Setempat.

Janji yang diucapkan dalam adat masyarakat Bolaang Mongondow oleh 2 golongan yang dikuatkan dengan sumpah bahwa apabila ternyata kedua golongan ini tidak menaati perjanjian tersebut maka turunannya akan kena katula (butungan) yakni : MOTOTA W NA' SIMUTON artinya cair seperti garam, MODA YAG NA' KOLA WAG artinya hidung tidak sehat, RUMONDI NA' BUING artinya hitam seperti arang, TUMONOB NA' LANAG artinya meresap seperti di cucuran atap, KIMBUTON IN T ALO artinya dihisap oleh tanah ditindaklanjuti, DOROTAN IN MONTOY ANDI artinya ditindih oleh langit.

Didalam suatu upacara adat masyarakat Sangihe Talaud biasanya dalam upacara adat diperdengarkan jenis-jenis irama tambur yang sesuai fungsinya : MANGALA KAPITA (menyongsong pimpinan), MANEKING MAMATE (pengaturan tempat duduk), BAHEMA (irama tarik bendera), MAKIMAMBARU (irama isyarat bahwa meja telah siap).

Mototobian, Mototompiaan, Bo Mototanoban atau dalam bahasa Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou? adalah falsafah hidup masyarakat Minahasa yang pengertiannya "Hidup untuk memanusiakan manusia" yang menunjukkan perjuangan hidup orang Minahasa dalam membentuk etos kerja maupun wawasan keterbukaan, toleransi dan demokrasi agar menjadi manusia yang berkualitas, maju, mandiri dan beradab dengan berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini didasarkan pada pandangan Dr. Sam Ratulangi. Nilai budaya tersebut terdiri dari : TOU ENTE (orang kuat gagah berani) berarti nilai budaya adat Minahasa yang berpijak pada adat istiadat, TOU NGA'ASAN (peranan ratio, pikiran, akal sehat) berarti dengan masuknya budaya asing terjadilah proses akulturasi, kepribadian, sikap prilaku dan gaya hidup, TOU SAMA Nilai budaya agama Kristen yang mengandalkan hal-hal bersifat teologi dan eskatologis menurut agama Kristen yang berdasarkan iman.

Adalah falsafah seorang pemimpin harus tetap teguh dan tabah dalam menghadapi sesuai cobaan.
16.
LETAK GEOGRAFI
Secara
Astronomi,wilayah Sulawesi Utara berada
pada posisi 0o30- 4o30 Lintang Utara (LU) dan antara 121o-127
o Bujur Timur (BT), dan berbatasan dengan Laut Sulawesi di sebelah utara,
Teluk Tomini di sebelah selatan , Propinsi
Sulawesi Tengah di sebelah barat dan Laut Maluku di sebelah timur.
17. LUAS WILAYAH
Luas daratan
Propinsi Sulawesi Utara sekitar 25.786 Km2 atau 0,99 persen dari
luas Indonesia.
18. JUMLAH
PENDUDUK
Jumlah
penduduk yang berada di Provinsi Sulawesi Utara berjumlah 2.270.059 jiwa
dengan perincian 1.159.903 laki-laki dan
1.110.693 berjenis kelamin perempuan.
19. WILAYAH
ADMINISTRASI
WILAYAH
|
JUMLAH
|
Kabupaten
|
4
|
Kotamadya
|
2
|
Kota Administratif
|
1
|
Kecamatan
|
83
|
Kelurahan /Desa
|
1269
|
20. MAKANAN KHAS








21. TEMPAT
WISATA






22. EKONOMI
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB DAN LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI MENURURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN
SEKTOR
|
TAHUN
|
LAJU PERTUMBUHAN
|
||||
1975
|
1983
|
1985
|
1989
|
1975-1982
|
1983-1989
|
|
Pertanian
Pertambangan
Penggalian
Industri Pengolahan
Bangunan
Listrik Air & Gs
Pengangkutan Dan Komunikasi
Perdagangan,Hotel Dan Restoran
Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya
Sewa Rumah
Pemerintahan Dan Pertahanan
Jasa-jasa
|
45,1
0,4
4,4
3,5
0,3
7,2
20,1
0,5
3,1
11,5
4,0
|
35,9
0,4
5,4
6,0
0,8
11,4
13,4
1,7
3,0
15,6
6,3
|
33,2
0,5
5,7
7,0
0,9
11,8
13,4
1,5
3,0
16,4
6,6
|
35,0
0,8
4,9
5,4
1,0
12,5
13,4
3,1
2,8
15,1
6,1
|
8,7
15,0
18,8
2,9
22,7
17,4
7,1
31,6
3,4
12,8
15,2
|
6,4
18,1
2,9
8,2
2,8
4,5
5,9
16,7
3,1
3,8
3,9
|
Jumlah
Nominal (Milyar Rp)
PDRB Per Kapita (Ribu Rp)
|
100
149,5
132,7
|
100
671,6
300,0
|
100
704,5
301,9
|
100
870,5
348,5
|
10,5
|
4,4
|